Jakarta, 19 Maret 2025 – Isu perubahan iklim semakin menjadi perhatian utama di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Pemerintah dan partai politik mulai menghadapi tekanan besar untuk mengambil langkah konkret dalam menangani dampak perubahan iklim yang kian terasa, mulai dari cuaca ekstrem hingga krisis lingkungan.
Salah satu kebijakan yang menuai perdebatan adalah rencana transisi energi dari bahan bakar fosil ke energi terbarukan. Beberapa partai mendorong percepatan transisi ini dengan kebijakan insentif bagi industri hijau, sementara yang lain masih ragu karena dampaknya terhadap perekonomian dan ketenagakerjaan.
Di tengah polemik ini, muncul dugaan bahwa beberapa kebijakan lingkungan hanya dijadikan alat kampanye tanpa ada langkah nyata untuk implementasinya. Hal ini menimbulkan skeptisisme dari masyarakat, yang merasa bahwa perubahan iklim lebih sering dijadikan komoditas politik dibandingkan solusi konkret.
Selain itu, sejumlah aktivis lingkungan menyoroti kurangnya komitmen dari pemerintah dalam menangani deforestasi dan eksploitasi sumber daya alam. Kebijakan yang dianggap masih berpihak pada industri ekstraktif menjadi perhatian utama, terutama dalam konteks kebakaran hutan dan krisis air yang semakin memburuk.
Di sisi lain, media sosial menjadi wadah utama bagi gerakan pro-lingkungan untuk menyuarakan tuntutan mereka. Kampanye digital tentang pentingnya aksi nyata terhadap perubahan iklim semakin marak, dengan tagar-tagar yang menyerukan aksi global dan lokal dalam menjaga lingkungan.
Pengamat kebijakan lingkungan menilai bahwa politik hijau harus menjadi prioritas utama dalam agenda pemerintahan. “Perubahan iklim bukan sekadar isu sampingan, melainkan masalah yang harus segera ditangani dengan kebijakan konkret dan berkelanjutan,” ujar seorang pakar lingkungan dari Universitas Indonesia.
Dengan tantangan yang semakin besar, masyarakat diharapkan untuk lebih kritis dalam menilai kebijakan yang dibuat oleh para pemimpin. Perubahan iklim adalah krisis nyata yang membutuhkan tindakan segera, bukan sekadar wacana politik.