Balikpapan, 19 Maret 2025 – Hujan deras yang terus mengguyur Kota Balikpapan dalam beberapa pekan terakhir menyebabkan banjir semakin parah di berbagai wilayah. Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan kini mengambil langkah serius untuk mengatasi permasalahan yang kian kritis ini.
Wali Kota Balikpapan mengungkapkan bahwa penyebab utama banjir adalah buruknya sistem drainase serta semakin berkurangnya daerah resapan air akibat pembangunan yang masif. “Kami menyadari bahwa banjir ini bukan hanya akibat curah hujan tinggi, tetapi juga karena kurangnya pengelolaan tata ruang yang baik. Oleh karena itu, kami telah menyiapkan sejumlah langkah konkret,” ujarnya.
Beberapa strategi yang mulai diterapkan antara lain:
- Normalisasi Sungai dan Drainase: Pemkot Balikpapan bekerja sama dengan instansi terkait untuk membersihkan saluran air dari sedimentasi dan sampah guna memperlancar aliran air.
- Pembangunan Kolam Retensi: Kolam ini berfungsi sebagai tempat penampungan air sementara untuk mengurangi debit air yang langsung mengalir ke pemukiman.
- Penegakan Aturan Tata Ruang: Pemerintah akan memperketat regulasi terhadap pembangunan yang tidak memperhatikan aspek lingkungan, terutama di daerah rawan banjir.
- Reforestasi dan Penghijauan Kota: Upaya penanaman kembali pohon di kawasan resapan air dilakukan guna meningkatkan daya serap tanah terhadap air hujan.
- Peningkatan Kesadaran Masyarakat: Pemkot mengajak warga untuk lebih peduli terhadap lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan menjaga kebersihan saluran air.
Warga Balikpapan berharap langkah-langkah ini dapat memberikan solusi jangka panjang terhadap permasalahan banjir yang sudah berlangsung bertahun-tahun. “Setiap hujan deras, rumah saya pasti kebanjiran. Semoga upaya pemerintah kali ini benar-benar bisa membawa perubahan,” ujar seorang warga yang terdampak.
Dengan berbagai langkah yang telah dan akan diambil, Pemkot Balikpapan optimistis bahwa banjir dapat dikendalikan, sehingga warga dapat beraktivitas dengan lebih aman dan nyaman.
